Periodisasi Perkembangan Anak
Maksud dari periodisasi perkembangan anak adalah
pembagian seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode
tertentu. Dalam soal periodisasi ini juga mengundang perbedaan pendapat di
kalangan para ahli. Diantaranya adalah merasa keberatan diadakannya periodisasi
perkembangan, kemudian ada yang setuju walaupun dengan catatan tertentu. Akan
tetapi yang dinamakan ilmu jiwa perkembangan adalah ilmu amaliah yang
mewujudkan suatu amal yang ilmiah. Dari segi ini mau tidak mau adanya
periodisasi perkembangan menjadi teramat penting. Dengan mengetahui
periode-periode tertentu, maka seseorang akan mudah mengetahui bahkan
meramalkan sifat-sifat dan kecendrungan anak dalam masa-masa perkembangan.
Tanpa periodisasi, sesungguhnya kita tidak bisa menyebutkan istilah bayi, anak
kecil, dewasa dan lain sebagainya. Oleh karena itu setiap istilah tersebut
telah mengandung adanya periodisasi (Bawani, 1985 : 131-132).
Selanjutnya periodisasi haruslah dipandang sebagai upaya
"sekedar mempermudah" dalam mempelajari proses perkembangan
seseorang. Dalam kaitannya dengan periodisasi perkembangan ini, penulis
mencantumkan sebagian rumusan-rumusan periodisasi perkembangan menurut para
ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Aristoteles
Menggambarkan perkembangan anak lahir sampai dewasa
dalam tiga periode, yaitu :
1. 0,0 - 7,0 tahun, masa anak kecil – masa
bermain.
2. 7.0 – 12.0 tahun, masa anak, masa
belajar.
3. 14,0 – 21,0 tahun, masa pubertas – masa
menuju dewasa (sujanto, 1988 : 59)
b. M. Montessori
Ia membagi perkembangan anak sejak lahir sampai
meninggal dunia dengan 4 periodisasi, yaitu :
1. 0,0 - 7,0 tahun, masa penerimaan dan
pengaturan luar dengan alat indra.
2. 7.0 – 12.0 tahun, masa rencana abstrak,
yaitu mulai mengenal kesusilaan.
3. 14,0 – 21,0 tahun, masa penemuan diri
dan kepekaan masa sosial
4. 18.0 - … masa mempertahankan diri
terhadap perbuatan-perbuatan negatif (Ibid : 60)
c. J. Haviguhrst
Yaitu berpangkal dari analisa perubahan psikis
seseorang, periodisasi perkembangan dapat disusun sebagai berikut :
1.
Umur 0
- 6 tahun, masa bayi dan masa anak kecil
2.
Umur 6
- 12 tahun, masa kanak-kanak atau masa sekolah
3.
Umur
12 – 18 tahun, masa remaja
4.
Umur
18 - 30 tahun, masa dewasa awal
5.
Umur
30 - 50 tahun, masa setengah baya, masa dewasa lanjut.
6.
Umur
50 tahun ke atas dinamakan masa lanjut usia atau tua (Bawani, 1985 : 138).
Dari beberapa uraian di atas tentang periodisasi
perkembangan penulis sudah banyak mencantumkan pendapat-pendapat ahli.
Tujuannya adalah meng-gambarkan dengan tepat dan cermat gejala-gejala kejiwaan
pada anak yang berbudaya dan normal sehingga yang diperhatikan hanyalah
sifat-sifat yang umum (Dakir, 1986 : 9).
Dengan demikian, perkembangan anak berdasarkan
periodisasi psikolo-gi diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dalam
melaksanakan proses belajar mengajar dalam sistem pendidikan Islam, karena usia
yang masih dikatagorikan usia anak masih dimungkinkan untuk diusahakan
memperoleh proses pendidikan yang baik sehingga dapat membentuk integrasi watak
kepribadian intelektual dan profesionalitas yang baik pula. Oleh karena itu
ilmu jiwa perkembangan dibagi menjadi dua periodisasi, yang sesuai dengan
batasan umur, yaitu masa kanak-kanak awal antara umur 0 – 6 tahun dan masa
kanak-kanak akhir antara umur 6–12 tahun yang disebut juga anak masa sekolah.
Dalam pembahasan skripsi, yang dibicarakan adalah
kategori kanak-kanak akhir, yaitu masa
anak sekolah dasar yang pada umumnya berkisar umur 6 – 12 tahun.
0 komentar:
Posting Komentar