Selasa, 27 Maret 2012

Periodisasi Perkembangan Anak Perspektif Ilmu Psikologi

Unknown


Periodisasi Perkembangan Anak


Maksud dari periodisasi perkembangan anak adalah pembagian seluruh masa perkembangan seseorang ke dalam periode-periode tertentu. Dalam soal periodisasi ini juga mengundang perbedaan pendapat di kalangan para ahli. Diantaranya adalah merasa keberatan diadakannya periodisasi perkembangan, kemudian ada yang setuju walaupun dengan catatan tertentu. Akan tetapi yang dinamakan ilmu jiwa perkembangan adalah ilmu amaliah yang mewujudkan suatu amal yang ilmiah. Dari segi ini mau tidak mau adanya periodisasi perkembangan menjadi teramat penting. Dengan mengetahui periode-periode tertentu, maka seseorang akan mudah mengetahui bahkan meramalkan sifat-sifat dan kecendrungan anak dalam masa-masa perkembangan. Tanpa periodisasi, sesungguhnya kita tidak bisa menyebutkan istilah bayi, anak kecil, dewasa dan lain sebagainya. Oleh karena itu setiap istilah tersebut telah mengandung adanya periodisasi (Bawani, 1985 : 131-132).
Selanjutnya periodisasi haruslah dipandang sebagai upaya "sekedar mempermudah" dalam mempelajari proses perkembangan seseorang. Dalam kaitannya dengan periodisasi perkembangan ini, penulis mencantumkan sebagian rumusan-rumusan periodisasi perkembangan menurut para ahli, antara lain sebagai berikut :
a. Aristoteles
    Menggambarkan perkembangan anak lahir sampai dewasa dalam tiga periode, yaitu :
                  1.     0,0 - 7,0 tahun, masa anak kecil – masa bermain.
                  2.     7.0 – 12.0 tahun, masa anak, masa belajar.
                  3.     14,0 – 21,0 tahun, masa pubertas – masa menuju dewasa (sujanto, 1988 : 59)
b. M. Montessori
     Ia membagi perkembangan anak sejak lahir sampai meninggal dunia dengan 4 periodisasi, yaitu :
                  1.     0,0 - 7,0 tahun, masa penerimaan dan pengaturan luar dengan alat indra.
                  2.     7.0 – 12.0 tahun, masa rencana abstrak, yaitu mulai mengenal kesusilaan.
                  3.     14,0 – 21,0 tahun, masa penemuan diri dan kepekaan masa sosial
                  4.     18.0 - … masa mempertahankan diri terhadap perbuatan-perbuatan negatif (Ibid : 60)
c. J. Haviguhrst
    Yaitu berpangkal dari analisa perubahan psikis seseorang, periodisasi perkembangan dapat disusun sebagai berikut :
                     1.       Umur 0 - 6 tahun, masa bayi dan masa anak kecil
                     2.       Umur 6 - 12 tahun, masa kanak-kanak atau masa sekolah
                     3.       Umur 12 – 18 tahun, masa remaja
                     4.       Umur 18 - 30 tahun, masa dewasa awal
                     5.       Umur 30 - 50 tahun, masa setengah baya, masa dewasa lanjut.
                     6.       Umur 50 tahun ke atas dinamakan masa lanjut usia atau tua (Bawani, 1985 : 138).
Dari beberapa uraian di atas tentang periodisasi perkembangan penulis sudah banyak mencantumkan pendapat-pendapat ahli. Tujuannya adalah meng-gambarkan dengan tepat dan cermat gejala-gejala kejiwaan pada anak yang berbudaya dan normal sehingga yang diperhatikan hanyalah sifat-sifat yang umum (Dakir, 1986 : 9).
Dengan demikian, perkembangan anak berdasarkan periodisasi psikolo-gi diharapkan mampu memberikan kontribusi pemikiran dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam sistem pendidikan Islam, karena usia yang masih dikatagorikan usia anak masih dimungkinkan untuk diusahakan memperoleh proses pendidikan yang baik sehingga dapat membentuk integrasi watak kepribadian intelektual dan profesionalitas yang baik pula. Oleh karena itu ilmu jiwa perkembangan dibagi menjadi dua periodisasi, yang sesuai dengan batasan umur, yaitu masa kanak-kanak awal antara umur 0 – 6 tahun dan masa kanak-kanak akhir antara umur 6–12 tahun yang disebut juga anak masa sekolah. 
Dalam pembahasan skripsi, yang dibicarakan adalah kategori  kanak-kanak akhir, yaitu masa anak sekolah dasar yang pada umumnya berkisar umur 6 – 12 tahun.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Teknologi

Resources